Link Slot : slot 10 ribu

Tanaka Hiroshi, pemilik sebuah bar tradisional di sudut kota tua Kyoto, menyimpan warisan berharga berupa ragi sake berumur 300 tahun. Ia mewarisi ragi kuno ini dari tujuh generasi pendahulunya, dan keluarga Tanaka telah menjaga ragi ini dengan penuh kehati-hatian sejak era Edo.

Para pengunjung berbondong-bondong mendatangi bar ini untuk mencicipi sake dengan cita rasa unik. Tanaka memfermentasi beras premium dari prefektur Niigata menggunakan ragi warisannya. Proses fermentasi tradisional menghasilkan sake yang memancarkan aroma bunga dan rempah yang tidak dapat ditemukan di tempat lain.

Setiap pagi, Tanaka melaksanakan ritual merawat ragi kunonya. Ia meletakkan ragi dalam wadah keramik khusus dan mengawasi suhu serta kelembaban dengan ketat. Ketelitian ini membantu mikroorganisme tetap hidup dan berperan dalam fermentasi sake.

Tim peneliti dari Universitas Kyoto telah menganalisis ragi ini dan menemukan strain mikroorganisme unik. Mereka berhasil mengidentifikasi beberapa jenis ragi yang telah mengalami evolusi selama ratusan tahun. Kombinasi mikroorganisme ini menciptakan profil rasa yang kompleks dalam sake.

Tanaka aktif mengajarkan teknik pembuatan sake tradisional kepada putranya. Ia menekankan pentingnya menyeimbangkan tradisi dan inovasi. Tim bar mengoperasikan peralatan modern untuk menjaga konsistensi kualitas, namun tetap mempertahankan metode tradisional dalam proses kunci.

Media internasional kini meliput keunikan bar ini. Para pecinta sake dari berbagai negara mengunjungi bar untuk menikmati sake legendaris. Tanaka membatasi produksi sake untuk mempertahankan kualitas dan keberlanjutan ragi kunonya.

Bar ini menjadi simbol hidup pelestarian budaya pembuatan sake Jepang. Tanaka bertekad meneruskan warisan ragi kuno ini untuk memberikan pengalaman unik bagi para penikmat sake di masa depan. Ia meyakini pentingnya melestarikan tradisi pembuatan sake sebagai identitas budaya Kyoto.

By admin